CHEK IT OUT..!! »

Renungan Kehidupan


suatu saat, kadang kita butuh sedikit perenungan,
sebelum keadaan yang akan memaksa kita merenung.
kita tahu, penyesalan tidak datang di awal,

Sahabat,
Mari kita renungi sejenak kehidupan ini
Sungguh Alloh sangat sayang pada kita
DilahirkanNya kita dalam bentuk yang paling sempurna
DiberiNya kita akal dan fikiran sebagai software kehidupan
Dan diberiNya pula kita berbagai fasilitas kehidupan
Semua itu adalah titipanNya pada kita

Sahabat,
Pernahkah kita berfikir dengan hati yang jernih
Apa yang akan terjadi pada diri kita, bila Alloh mengambil salah satu milikNya dari kita
Siapkah kita….. bila Dia mengambil penglihatan kita….
Siapkah kita….. bila Dia mengambil tangan kita….
Siapkah kita….. bila Dia mengambil fungsi otak kita….
Bahkan Siapkah kita….. bila Dia mengambil semua milikNya dari kita….

Sahabat,
Sungguh itu semua … sangat mudah bagiNya
Seorang pakar yang bertahun-tahun dipandang banyak orang karena ilmunya….
Kini harus kehilangan semua oleh karena salah satu jaringan syarafnya terhimpit…

Teman,
Sungguh kasihNya tiada terbilang dan sayangNya tiada tara pada kita
Walau dosa kita menumpuk bagaikan gunung, namun Dia masih sayang pada kita
Kita masih diberiNya banyak nikmat dan kesempatan

Sahabat,
Kadang kita bangga atas kesuksesan kita, namun kita lupa pada yang memberikan kesuksesan
Kadang kita bangga atas ilmu kita, namun kita lupa pada yang memberikan ilmu
Kadang kita bangga atas jabatan kita, namun kita lupa pada yang memberikan jabatan
Dan banyak lagi kebanggaan-kebanggaan lain, sementara kita lupa pada pemberinya

Sahabat,,
Kadang kita merasa gundah gulana saat suatu kesempitan datang
Dalam hati dan kadang ucapan kita keluar sumpah serapah
Kadang saat seperti ini, kita baru tersadarkan….Dia menyapa hangat kita
Namun kadang timbul rasa benci padaNya karena kesempitan itu
Padahal, itu hanyalah sebuah buih dibandingkan samudra kenikmatanNya

Sahabat,
Sudahkah kita berterimakasih padaNya
Sudahkah kita berusaha keras untuk membaca dan mengamalkan surat cintaNya pada kita
Sungguh seringkali kita lupa padaNya
Mari kita lebih berbenah diri

Sahabat,
Terima kasih Anda telah membaca untaian kata-kata ini
Dari orang yang selalu ingin kehidupannya lebih baik dari waktu ke waktu







sumber: blog.unikom

Ketulusan Cinta (part 2)


Keesokan harinya mereka pergi lagi mencari ke pusat penjualan. Namun tidak ada juga yang tahu.

“Bagaimana dong?” sahut Mathew pada Brian sambil beristirahat dalam mobil.

“Bagaimana kalau kita cari ketempat dimana ada pagelaran lukisan?” jawab Brian.

“Boleh juga tuh…!!” sahut Mathew,”kenapa Ngak bilang dari tadi?”

“Yah,aku juga baru teringat..!!” jawab Brian.

“ya sudah kita cari pagelaran lukisan didekat sini.” Kata Mathew.

Mereka lansung pergi mencari tempat pagelaran lukisan yang dekat. Namun hasilnya juga sama,mereka tidak menemukan orang yang pernah melihat Anisa.

“Benar.” Jawab Wanita itu.

Brian segera keluar dan menuju ke pelataran rumah itu.,dan tanpa sengaja dia melihat seorang wanita yang sedang menata bunga-bunga indah di halaman rumah itu. Wanita yang berkulit putih,tinggi dan berambut panjang tapi kulit sudah keriput itu tidak sadar akan kedatangan Brian.

“Kring,Kring….!!!” Suara bel yang di tekan Brian.

Seketika wanita itu lansung melihat dan tampak kaget melihat siapa yang hadir didepan rumahnya. Dia kaget melihat Brian bisa hadir kembali dihadapannya setelah kurang lebih setengah tahun tidak bertemu. Tak pernah dia menduga jika Brian akan mengetahui keadaannya di negara yang cukup jauh itu.

“Brian?” tanya wanita itu dalam hati,”Mau apa dia mencari Anisa? Apa belum cukup dia menyakiti Anisa?”

“Apa benar ini rumah Anisa,tante?” tanya Brian pada wanita itu karena dia belum ingat bahwa wanita itu adalah ibu Anisa dengan sebutan tante.

“Mau apa kamu kesini?” tanya ibu Anisa dengan nada marah.

“Saya mau ketemu Anisa,biarkan saya ketemu Anisa untuk meminta maaf atas apa yang telah saya lakukan.” Brian memohon pada ibu Anisa.

“Anisa tidak mau lagi bertemu denganmu.” Jawab wanita itu.

“Tolong….,Please…..,ijinkan saya untuk bertemu dia, Tante…..” Mohon Brian dengan sangat sambil membuka pintu gerbang rumah itu.

“Kau masih belum puas menyakiti dia?” sahut Ibu Anisa sambil menangis.

“Aku bukan mau menyakiti dia,Tante….!!!” Jawab Brian.

“Terus kau mau apa lagi? Mau menghina keadaanya sekarang?” tanya wanita itu dengan sedikit menjerit.

“Aku tidak bermaksud jahat,Tante….,Aku hanya ingin menemui dia dan meminta maaf atas semuanya.” Sahut Brian.

“Biarkan dia masuk,Tante. Dia datang jauh-jauh dari Indonesia hanya untuk menemui Anisa….,Apa tante tidak kasihan melihat dia?” sahut Mathew yang sedari tadi berdiri diluar pagar bersama pramusaji tadi kepada ibu Anisa.

“Baiklah….,saya akan perbolehkan kau menemui Anisa.,tapi tolong…,jangan buat dia sedih lagi….” Sahut ibu Anisa pada Brian sambil membukakan pintu.

“Tunggu sebentar disini.” Sahut ibu Anisa, ”Saya panggilkan Anisa keluar.”

Namun Brian tidak sabar sehingga dia memaksa untuk ikut masuk.,lalu ibu Anisa mengijinkannya. Mereka berdua memasuki rumah dan menuju kedalam kamar Anisa.

“Tok….Tok….!!” suara pintu kamar Anisa diketuk oleh ibu Anisa.

“Anisa…..,ada yang mau bertemu dengan mu,Nak…!!” Sahut ibu Anisa dari luar.

“Siapa,Ma?” tanya Anisa dari dalam.

“Kamu lihat aja nanti….” Sahut ibunya.

“Ya sudah……Bilang aja dia masuk,Ma…!” sahut Anisa yang penasaran.

Pintu kamar Anisa terbuka,namun Anisa tak menghiraukan siapa yang membuka pintu tersebut, dia terfokus pada lukisannya yang hampir selesai.

Saat pintu terbuka terdengar lagu kesenangan Anisa..(simple plan - untitle)
"Anisa?",sahut Brian.

"Brian?",sahut anisa yang mungkin mengenali suara brian,"Itu kamu,Brian?"

"Yah..,ini aku,Anisa..! Kamu masih mengenali aku,Anisa?",tanya Brian.

"Untuk apa kau kesini? Apakah kau belum puas menyakitiku? Sekarang kau mau menyakitiku lagi? Iyah? Hah?? Jawablah,Brian.." Ujar Anisa sambil menangis.

"Bukannya begitu,Anisa..! Aku datang kemari hanya untuk bertemu denganmu..! Aku merindukanmu,Anisa..!",sahut Brian sambil berjalan menuju ke arah Anisa.

"Jangan mendekat,Brian..!",sahut Anisa dengan nada marah,"Pergilah untuk selamanya,Brian..!"

"Mengapa,Anisa???",jawab Brian,"mengapa kau mengatakan itu??"

"Aku sudah hampir bisa melupakanmu,Brian.! Aku tak ingin kau menggangu kebahagiaanku lagi..! Dan kini kau datang lagi..,Untuk apa,Brian???",jelas Anisa dengan nada tangis.

"Coba dengar dulu penjelasanku..",sahut Brian.

"Penjelasan pa? Penjelasan jika kau belum puas menyakiti aku... Iyakan,Brian??",kata Anisa

"Sungguh,Anisa..,aku tak pernah bermaksud begitu.. Aku hanya ingin.."

"Ingin apa? Ingin menyakitiku lagi? Iyah?",sahut Anisa memotong penjelasan Brian yang sedang menundukkan kepalanya dan menghusap matanya yang mengeluarkan air mata.

"Aku hanya ingin memperbaiki hubungan kita lagi..",jawab Brian.

"Hubungan apa? Bukannya hubungan kita telah berakhir?",sahut Anisa sambil membalikkan kursi rodanya.

"Hubungan yang lama kita jalani dahulu,apakah harus berakhir karena sebuah tragedi?? Sungguh mudah bagimu untuk melupakanku,tapi bagiku ini tak mudah begitu saja,Anisa..! Hingga kini tak pernah aku mencari pengganti isi hatiku ini.. Karna hanya kau yang mampu membuatku bahagia.! Memang menurutmu hubungan kita telah berakhir,tapi hatiku tak pernah berhenti untuk mencintaimu..!",ujar Brian.

"Apa? Mencintaiku? Bukan mencintaiku,tapi kau hanya ingin menyakitiku lagikan.",jawab Anisa.

"Menyakitimu? Untuk apa aku jauh-jauh dari Indonesia jika hanya untuk menyakitimu. Aku sangat mencintaimu,Anisa..",jawab Brian.

"Tapi aku tidak mencintaimu lagi..!",jawab,Anisa dengan nada ragu.

Kau jangan membohongi perasaanmu,Anisa. Aku tau kau masih mencintaiku kan?",sahut Brian sambil menatap mata Anisa.

"Dari mana kau tau jika aku masih mencintaimu?",tanya Anisa yang masih menangis.

"Aku tau dari matamu,Anisa.. Matamu memperlihatkan kebohonganmu.. Dan aku juga tau dari lukisan itu.. Kau melukis wajahku.",sahut Brian sambil melihat lukisan yang dia yakin itu lukisan wajahnya.

"Apa hanya wajahmu yg mirip dengan lukisan ini? Banyak pria lain diluar sana yang mirip dengan lukisan ini..!",jawab Anisa yang tetap menangis.

"Tapi aku yakin jika kau masih mencintaiku,Anisa..! Jujurlah,Anisa..! Jangan bohongi hatimu..! Katakan yang sejujurnya,Anisa..! Katakan..! Katakan padaku...",sahut Brian sambil berjalan menuju Anisa.

"Baiklah aku jujur..! Aku memang tidak bisa membohongi perasaanku padamu,jika aku masih mencintaimu..,tapi aku tak yakin jika kau masih mau menerima keadaanku seperti ini..!",sahut Anisa yang menangis sambil menundukkan kepalanya.

"Cintaku tulus padamu,Anisa.., Aku akan selalu menerimamu apa adanya,Anisa.. Karna bagiku bersamamu adalah kebahagiaan yang kuharapkan,Anisa..!",sahut Brian sambil memelu Anisa.

"Aku masih mencintaimu,Brian..!",jawab Anisa.

"Aku juga masih dan sangat mencintaimu,Anisa..!",jawab Brian yang masih memeluk Anisa untuk melepas kerinduannya,"Anisa,maukah kau menikah dan hidup bahagia denganku?"

"Aku mau,Brian.. Dan maafkanku jika aku berprasangka buruk padamu...",sahut Anisa yang sangat senang...

"Aku akan segera membawamu kembali ke Indonesia untuk melaksanakan pernikahan kita..!",jawab Brian...

Akhirnya 2 bulan kemudian mereka ke Indonesia dan melaksanakan pernikahan mereka. Dan mereka hidup bahagia...

sumber: kaskus.us

Ketulusan Cinta ( part 1 )


“Greeeng….greeeng….” Suara motor Brian terdengar diteras rumah Anisa. Anisa kemudian turun dan lansung memulai pertengkaran kecil dengan Brian, “Kamu masih sayang ngak ma aku?”

“Aku tetap sayang ma kamu,Nis. Aku ngak akan pergi ninggalin kamu!” Jawab Brian.

“Tapi Kamu terima ajakan mereka kan?” Timbal Anisa dengan nada marah.

Brian menjawab dengan kepala tertunduk tak berani memandang Anisa,”Iya,Nis. Karena mer…..”

“Kalau gitu kamu ngak sayang sama aku.” Potong Anisa sebelum mendengarkan lanjutan jawaban Brian.

Brian tampak terdiam dan bingung dengan memikirkan apa seharusnya yang dia katakan kepada Anisa,kekasihnya itu.

“Kenapa Diam?” tambah Anisa agar suasana tak hening.

“Bukannya begitu,Nis… Kamu dengarin penjelasan aku dulu dong..! Mereka udah sering ngajakin aku,tapi aku selalu menolaknya. Please…., (memegang tangan Anisa) Cuma sekali ini aja,Nis. Aku janji ngak akan terima tantangan mereka lain kali. Aku juga udah terlanjur menerimanya,Nis. Ntar kalau aku balik tolak lagi,aku bakal malu,Nis..!” jelasan Brian pada Anisa.

“Okay., Aku bolehin,tapi ada syaratnya.” Sahut Anisa. “Apa syaratnya,Nis?” tanya Brian dengan tersenyum.

“Kamu harus bawa aku. Itu syaratnya.” Jawab Anisa.

“Aku ngak bisa bawa kamu Nis.! Ini terlalu bahaya buat kamu dan aku,udah biar aku sendiri aja yah.!” Brian menolak syarat Anisa.

“Up to you,Kalau kamu sendiri berarti kamu udah ngak sayang ma aku,dan itu berarti kita putus,atau kita berdua bersama?” Sahut Anisa.

Brian tampak bingung, lalu menjawab, “Baiklah kita berdua dan kamu harus diam aja nanti.”

“Siap,Tuan.” Canda Anisa pada Brian. “Udah kamu masuk sana. Ntar malam aku jemput kamu.” Kata Brian.

“Aku ngak mau masuk akh.!” Kata Anisa. “Kenapa?” Tanya Brian. “Habisnya ada yang lupa sih.” Jawab Anisa.
“Apa lagi?” Tanya Brian.
“Ngak dianterin nih?” tanya Anisa.

“Oh iya yah…..,huh dasar manja…!” Sahut Brian lansung mengantar Anisa kedalam rumah.

“Biarin aja manja..,ntar kalau ada yang nyulik aku,gimana? Kamu rela?” Kata Anisa sisepan pintu rumahnya. “Akh kamu sih emang gitu dari dulu.” Jawab Brian santai.




Saat malam tiba,Brian dengan berat hati menjemput Anisa kerumahnya. Saat Bria tiba didepan rumah Anisa,Anisa telah menunggunya didepan pagar. Lalu mereka bergegas lansung pergi ke tempat tujuan. Brian dan Anisa sampai ditujuan. Mereka melihat ada 9 orang. 4 pasangan yang akan ikut pertandingan dan 1 orang yang akan menjadi juri dalam balapan ini. Setelah sekitar 15 menit bersiap – siap,mereka lansung berderet rapih di depan garis start. Pada hitungan ke-3 maka bendera akn dilambaikan dan merupakan tanda start.

“1……….…..2…………….3…………… daaan mulai……….!!!”

Mereka semua memacu motor mereka agar melesat secepat mungkin. Pertandingan itu telah dipimpin oleh Brian dan Anisa. Pada jalan didepan Brian ada persimpangan, pada saat Brian akan melintasi persimpangan itu,dia tidak sadar ada mobil yang hendak menyebrang dari kiri ke kanan. Dan dengan seketika Brian yang membawa Anisa tertabrak mobil tersebut. Mobil tersebut pergi begitu saja meninggalkan Brian dan Anisa yang terluka parah Lalu teman-teman Brian lansung membawa Brian dan Anisa kerumah sakit.


Setelah 1 Bulan tak sadarkan diri,Brian akhirnya perlahan membuka matanya dan melihat seorang wanita yang menundukkan kepalanya disamping Brian. Brian bingung siapa wanita itu.Kemudian dia membangunkan wanita itu dan bertanya,

“Siapa anda?”

“Ini Ibumu. Kamu tidak kenal Ibu,Brian?” Jawab wanita yang tadi disamping Brian. Ibu Brian pergi keluar memanggil dokter. 5 menit kemudian Ibu Brian datang bersama dengan dokter. Segera dokter tersebut memeriksa Brian. Lalu mengatakan kepada Ibu Brian bahwa dia mengalami amnesia.
Sekitar 1 minggu kemudian,Brian dibawa pulang oleh Ibunya. Ayah Brian sudah lama meninggal ketika Brian duduk dikelas 3 SMP. Ayah Brian meninggal karena kecelakaan mengendarai sepeda motor saat akan pulang kerja, oleh sebab itu ibunya sangat mengkwatirkan keadaan Brian saat mendengar Brian kecelakaan.
Berhari-hari Ibu Brian mencoba untuk memulihkan ingatan Brian dengan berbagai cara,Ibunya membawa Brian ke psikiater,lalu mencoba untuk membawa Brian ketempat tempat yang Brian dulu sukai,tapi Ibunya tidak menunjukkan kenangan-kenangan Brian bersama dengan Anisa. Kemudian perlahan ingatan Brian yang telah lama mulai pulih,namun ingatannya saat bersama Anisa tidak ia ingat. Tapi muncul berbagai pertannyaan dalam benak Brian.

‘‘ Mengapa aku kecelakaan? Bersama siapa aku kecelakaan? Apakah ada yang disembunyikan Ibu dariku? ‘‘



Suatu saat Brian pergi kepantai yang dekat dari kota itu. Dia memandangi indahnya pantai itu. Lalu matahari menunjukkan akan hadinya malam. Brian bergegas untuk pulang kerumah. Saat dia berjalan,tak sengaja ia melihat sebuah pohon yang tertulis :
“BRIAN & ANISA,,4EVER”

Dia penasaran, selalu bertanya dalam hati,

”Apa benar itu namaku? Kalau benar,Siapa wanita itu?”

Brian secepatnya pulang kerumah.Saat Brian tiba dirumah.

Brian bertanya pada ibunya, “Bu., Ibu tau siapa wanita yang bernama Anisa? Jawab jujur,Bu..!” Namun ibunya semakin gugup karena apa yang disembunyikan selama ini terungkap juga.

Ibunya menjawab dengan gugup, “Anisa itu adalah pacarmu sejak kau SMA. Kalian sudah lama berpacaran,hingga terakhir kau kecelakaan bersamanya. Kalian memiliki foto-foto kenangan bersama,sebentar ibu ambilkan.”

Ibunya lansung pergi kekamar dan mengambil sebuah kotak yang berisi foto-foto Brian dan Anisa dan membawanya kepada Brian.

“Tapi mengapa ibu sembunyikan ini semua dariku?” tanya Brian saat ibunya datang membawa kotak tersebut.

“Ibu tidak mau kau merasa dirimu sangat bersalah.!” Jawab Ibunya.

“Tapikan hal ini membuat aku semakin bersalah karena aku tak mencari tau keadaanyha sekarang bu.” tegas Brian.

“Ya sudah., Ibu yang memang bersalah,maafkan ibu.” Kata Ibunya. “Ibu tau dimana dia sekarang,Bu?” tanya Brian sambil memandangi foto-foto kenangannya.
“Ibu tidak tau dimana dia sekarang. Ibu juga tidak pernah dengar kabarnya ketika kamu kecelakaan bersamanya.” Jawab ibunya jujur.

“Ya sudah,Bu.” Kata Brian sambil pergi kekamar membawa kotak tersebut.

Brian selalu memandangi foto-foto tersebut dan kemudian muncul tekad dalam hati Brian untuk mencari tau dimana Anisa berada.



Saat Brian jenuh,dia pergi ketempat penyelenggaraan pameran lukisan. Saar tiba disana, dia terpaku melihat lukisan wajah pria yang dia yakin bahwa itu adalah lukisan wajahnya. Dan dia membaca nama pelukisnya :

“Anisa Davonar,Italia.”

Brian terkejut dan lansung menawar lukisan tersebut. Kemudian lukisan Itu dibelinya dengan harga yang sangat tinggi. Lalu membawa lukisan itu pulang.

Sampai dirumah,Brian lansung teringat akan seorang temannya yang tinggal di Italia. Brian yakin jika pelukis itu adalah Anisa. Dia lansung mengirim pesan melalui internet yang sering disebut e-mail kepada temannya tersebut. Brian menerima balasan e-mail dari temannya tersebut. Akhirnya 5 Hari kemudian Brian berangkat ke Italia.

Saat Brian sampai disana, dia disambut dengan sangat baik oleh temannya itu.

“Brian yah? Dari Indonesia?” tanya seorang lelaki.

“Yah saya Brian. Anda Mathew yah?” tanya Brian.

“Yah, saya,Mathew. Wah….,kamu banyak berubah yah ,Brian..!!” Jawab temannya sambil memeluk Brian.

“Wah….Biasa aja deh….,kamu yang banyak berubah,tuh buktinya nada bahasa sudah hampir orang italia.” Jawab Briansambil tertawa kecil.

“Yah, lagian udah sering pake bahasa Italia sih,jadi rada berubah dikit deh… Oia, besok ja yah kita cari Anisa,keliatannya kamu cape banget tuh.” Kata temannya.

“Yah deh….,tapi janji yah bantu aku….!” Jawab Brian sambil jalan membawa koper menuju mobil temannya tersebut.

“Siap,Bos….!” Jawab temannya sambil membukakan pintu mobil untuk Brian.



Mereka sampai di apartemen temannya dan lansung menyuruhnya untuk istirahat karena telah melewati perjalanan panjang dipesawat dari Indonesia ke Italia.

Keesokan harinya, Brian bersiap-siap untuk pergi mencari alamat Anisa. Brian sangat bersemangat hari ini.

“Serapan dulu dong biar kuat..!” seru Mathew ketika melihat Brian keluar dari kamar.

“Okay,deh..” jawab Brian sambil duduk di meja makan.”Oia,kita cari Anisa darimana dulu?”

“Tenang aja.! Aku udah siapin rencananya koq..!” jawab Mathew. “Nanti kita cari ketaman yang dikota ini.,kita tanya aja kesetiap orang disana,mungkin aja mereka tahu.” Sambil menikmati sarapan paginya.

“Trus?” tanya Brian penasaran.

“Kita cari kesetiap tempat wisata.Trus kesetiap lapangan olahraga yang ada di kota ini. Oia yang kamu tahu pekerjaan terakhirnya apa?” kata Mathew.

“Kalau tidak salah dia melukis.” Jawab Brian.

“Kenapa mesti ada kata-kata kalau tidak salah?” tanya Mathew pada Brian.

“Yah,soalnya aku masih ragu kalau dia atau bukan yang melukis wajah aku hingga dipamerkan di Indonesia.” Tegas Brian.

“Owh gitu…..” sahut Mathew.



Mereka selesai sarapan lansung bergegas pergi ke taman yang dimaksud oleh Mathew. Sesampai ditaman.,mereka lansung bertanya pada setiap orang yang berjalan dan duduk disana sambil menunjukkan foto Anisa. Namun tak seorangpun yang pernah melihat wanita tersebut. Mereka juga lansung pergi ke tempat wisata,namun hasilnya sama. Mereka pergi kelapangan olahraga,namun hasil yang mereka terima sama saja. Namun 1 harian mereka mencari tetap saja tidak ada yang pernah melihat,lalu mereka pulang ke apartemen dan beristirahat,dan akan melanjutkan pencariannya esok pagi.

Citra Da’i Bagi Masyarakat

Sebagaimana diketahui bahwa masyarakat merupakan salah satu miniatur pemerintahan sebuah negara. Karena di masyarakatlah sebuah sistem keteraturan diberlakukan. Sistem keteraturan yang dimaksud adalah tata nilai yang masih dipertahankan seperti etika dan moral dalam cakupan agama.
Bersentuhan dengan nilai dalam ajaran agama, maka masyarakat perlu mengetahui dan mengerti dengan benar persepsi terhadap penyampai ajaran agama tersebut. Secara sederhana dalam Islam penyampaian ajaran agama biasanya disebut dakwah dan orang yang berperan sebagai penyampai ajarannya disebut da’i.
Di kalangan umat muslim sendiri sebutan Da’i sudah memasyarakat. Sosok da’i mereka kenal sebagai orang yang mengerti dan memahami betul seluk beluk ajaran agama Islam. Bukan hanya itu, melalui prilaku keseharian Da’i yang patut diteladani oleh masyarakat. Misalnya peduli dengan keresahan dan kebimbangan masyarakat dalam memaknai kehidupan beragama.
Namun, masyarakat sebagian mengenal Da’i hanya sebatas yang kerap mereka jumpai dikehidupan sehari-hari mereka. Ada sekelompok jamaah yang menamakan diri merekapendakwah (da’i) dengan aktifitas berceramah dari masjid ke masjid, masuk dan keluar Desa, mengajak penduduk setempat untuk ikut berdakwah bersama mereka. Sehingga, dakwah yang dikenal hanya berkutat pada persoalan keakhiratan. Seperti keutamaan amal ibadah mahdhah(shalat, zakat, shadaqah, membaca Al Quran, zikir,dan lainnya). Dan dapat diacungi jempol bahwa dengan metode seperti ini, mereka dengan mudah merekrut orang lain untuk bergabung bersama mereka. Sebab, mad’u yang mereka ajak juga difungsikan sebagai da’I paling tidak untuk diri dan keluarganya ketika sepulang dari berdakwah di daerah lain.
Akan tetapi sebagian masyarakat lainnya kurang menerima dakwah seperti itu. Menurut mereka dakwah tidaklah cukup sebatas menyampaikan kebenaran ajaran agama yang diyakini. Lebih dari itu, masyarakat juga perlu bimbingan secara kontinyu mengenai ajaran yang telah disampaikan untuk bisa diaplikasikan secara baik dan benar sesuai dengan ajaran Da’i teladan umat Islam yakni Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Biasanya pendapat yang kedua tersebut dilontarkan oleh masyarakat yang sudah mengenyam pendidikan atau mengkaji betul ilmu tentang dakwah. Bahkan sebagai da’i tidaklah cukup hanya ilmu agama yang harus diberikan. Karena keilmuan dan pemahaman masyarakat sangatlah berbeda. Sehingga, selain ilmu agama da’I juga harus memiliki wawasan yang cukup luas tentang ilmu umum. Misalnya dengan pendekatan disiplin ilmu sosial (sosiologi, antropologi, psikologi dan lainnya) Da’i akan mampu menyampaikan pesan dakwahnya ke masyarakat yang heterogen. Sedangkan masyarakat (mad’u) dapat memahami dan menerima pesan dakwah tersebut. Bukan berdasarkan pengalaman dan asas menduga-duga pada saat terjun di tengah-tengah masyarakat. Dengan kata lain, seorang Da’i juga memahami asas keilmiahan dalam berdakwah.
Jika tidak memperhatikan dan mempertimbangkan asas keilmiahan tersebut, maka akan terjadi kesalahpahaman baik terhadap dakwah maupun juru dakwahnya (da’i). Dakwah akan dipahami sebatas menyampaikan ilmu agama seperti yang Da’i lakukan di atas mimbar. Bahkanyang dapat mencoreng nama baik Da’i adalah oknum tertentu yang mengaku sebagai Da’i tetapi tidak mencerminkan kepribadian seorang da’i. Mereka berani menyampaikan ajaran agama yang sarat nilai etika dan moral. Namun dikesempatan lain mereka berprilaku kurang sopan terhadap orang lain dan agama lain. Atau berbuat melanggar hukum di masyarakat. Berkenaan dengan hal ini, Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS. As Shaff : 3)
Dengan demikian, sudah saatnya Da’i dikenal oleh masyarakat dari berbagai kalangan baik umat Islam sendiri maupun umat lainnya, dari kalangan bawah (masyarakat sederhana) sampai kalangan atas (masyarakat elit).Da’i juga harus ramah dan sopan santun kepada siapa saja. Selalu tegar di jalan kebaikan. Dan tetap menjadi panutan masyarakat dalam mengarungi kehidupan.
3. Sifat Da’i Teladan
Di dalam mengenal sosok pengemban tugas kenabian ini, masyarakat tidak bisa lepas dari mengenal lebih dekat tokoh utama di dalam perjuangan risalah dakwah Islam. Beliaulah Nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam. Karakteristik yang dimiliki Beliau Sallallahu ‘alaihi wa sallam selain sifat kenabian pada umumnya yakni amanah (penyampai), fathanah(cerdas), shiddiq (jujur), beliau juga memiliki sifat mulia sebagai rasul Allah. Dan sifat tersebut menurut Said al-Qahthani (2001: 95) sangat penting ada pada Da’i , seperti berdakwah dengan bashirah, penyantun, lembut, lunak, sabar, kasih sayang, pemaaf, lapang dada, tawadhu’, menepati janji, itsar (mendahulukan kepentingan orang lain), pemberani, malu yang terpuji, dermawan, takwa, azimah (tekad yang kuat), bercita-cita tinggi, optimisme, teratur, teliti, menjaga waktu, bangga dengan Islam, menjadi qudwah (teladan) yang baik, zuhud, wara’, istiqamah, tanggap terhadap lingkungan, adil dan seimbang, tsiqahterhadap Allah (percaya akan janji Allah), bertahap dalam berdakwah, dan memulai dari yang terpenting kemudian yang penting.
Musthafa Ar-rafi’i ( 2002: 38-50) menjelaskan beberapa sifat Da’i tersebut berikut ini.
Syarat dan Sifat Da’i
Amal dan kegiatannya harus ikhlas karena mencari ridha Allah dan meraih pahala-Nya. Bila ia mencampur amalnya dengan salah satu dari semua tujuan duniawi maka sia-sialah amalnya dan rugilah ia. Mushthafa Masyhur (2000 : 19) menambahkan bahwa keikhlasan dalam berdakwah dapat memancarkan pesona tersendiri dan mampu menembus hati mad’u. Dalil atas hal ini adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala. “Dan siapakah yang paling baik ucapannya daripada orang yang menyeru kepada Allah…” Dan firman-Nya, “Dan hendaklah ada dari kamu satu kaum yang menyeru kepada kebaikan…”
a. Teladan dalam amal shaleh.
Da’i tidak dikenal selain kebaikannya. Tidak populer ia kecuali ketakwaannya dan komitmennya terhadap Islam, baik prinsip maupun perilakunya. Ayat Al Quran melarang kefasikan bagi Da’i, (QS Albaqarah: 44) dan (QS Ash-Shaff: 3).
Jika Seorang Da’i diharuskan bersih dari semua kemaksiatan maka kegiatan dakwah akan kosong secara total. Menempuh cara hikmah (bijaksana) terhadap orang-orang terpelajar dan intelek, dan melakukan metode mauizhah hasanah (nasihat yang baik) dalam menghadapi orang awam.
Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.(QS. An-Nahl: 125)
Cara hikmah tidak terwujud kecuali dengan nalar dan logika yang tinggi. Sedang cara mauizhah hasanah hanya terwujud dengan memakai uslub dan metode cerita dan bicara yang lembut, menyentuh perasaan dengan tamsil-tamsil, dilengkapi dengan sejarah para salafushaleh.
b. Menguasai ilmu yang sesuai dengan zamannya.
Ia menguasai teori dari berbagai aliran pemikiran, sehingga ia dapat membeberkan kesalahan atau bahayanya terhadap ajaran Islam. Dan sebagaimana yang dikatakan Toto Tasmara (2000 : 46) bahwa salah satu misi seorang muslim yakni memenangkan ajaran Islam dari segala ajaran, idiologi dan agama lain. Karena dijaman sekarang perang tidak hanya mempergunakan senjata fisik, tapi apa yang disebut al Ghazw al-fikri (perang pemikiran). Al Ghazw al-fikri adalah serangan pemikiran, budaya, mental, dan konsep yang dilakukan secara terus menerus dengan sistematik, teratur, serta terancang dengan baik (Irwan Prayitno, 2005 : 3). Umat Islam harus waspada dengan strategi musuh Islam tersebut. Karena al Ghazw al-fikrijelas dapat merusak kepribadian muslim dan menggoyahkan kekuatan umat Islam.
Lembut dalam menyampaikan nilai-nilai dan pandangan - pandangan serta lembut dalam mengingkari atau menolak kesesatan, kesalahpahaman dan berbagai kemaksiatan. Dalam literatur lain, sikap lemah lembut dan ramah ini diistilahkan ar-rifqu dan al-layyinu (Said Al Qahthani,2001: 161). Dalam hal ini, Al Quran menyebutkan :
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Berdakwah dengan tujuan menarik manfaat dan menghilangkan kemudharatan, menolak kebiasaan dan menegakkan agama serta menghancurkan kekuatan lawan. Harus sabar dan tabah menghadapi cobaan dan siksaan. Said Al Qahthani (2001 : 180) mengutamakan kesabaran dalam segala hal bagi para da’I, Rasul Sallallahu ‘alaihi wa Sallam selaludiperingatkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam firman-Nya :
Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (QS. An Nahl : 127-128)
Mengetahui tabiat dan kejiwaan jamaahnya, dengan memperhatikan apa yangmereka inginkan, di samping harus menguasai cara beramuammalah dengan mereka. Da’i harus melakukan dengan kekuatan, apabila cara hikmah, mauizhah hasanah dan jidal/ debat yang baik tidak mempan. Karena lawan yang seperti ini tidak boleh dibiarkan.
4. Peranan Dai di Masyarakat
Da’i bukanlah mubaligh yang hanya berbicara di atas mimbar, memberikan tausiyah kepada masyarakat atau aktifitas semacamnya yang sudah lumrah dilakukan sebagian besar para da’i. Da’i memiliki peranan penting pada proses perubahan masyarakat. Mereka dikenal dan akrab dimasyarakat bukanlah karena kepandaian retorika semata. Akan tetapi kepiawaiannya dalam menuntun masyarakat untuk mewujudkan ketentraman dan kedamaian di lingkungan dapat terbukti di depan mata. Dan masih banyak yang dapat dilakukan da’i di masyarakat, berikut ini beberapa peranan seorang dai di masyarakat yang patut menjadi contoh.
Ø Da’i sebagai Pemimpin Masyarakat
Secara sederhana yang dimaksud pemimpin adalah seseorang yang diamanahi untuk memimpin bawahannya. Biasanya di dalam struktur organisasi pemimpin disebut ketua. Segala keputusan haruslah berada ditangan seorang ketua. Namun, Hisham Altalib (1996 : 52) menjelaskan bahwa pemimpin adalah pelayan umat.
Sehingga ciri-ciri kepemimpinan Islam harus dimiliki oleh seorang Da’i seperti setia terhadap Allah Subhanahu wa Ta’ala., memiliki tujuan demi kejayaan Islam, berpegang pada syariat dan akhlak Islam, dan sanggup mengemban amanat umat. Demikian yang disampaikan Hisham Altalib (1996 : 52-53).
Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.
(yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan (QS. AlHijr : 41).
Ø Da’i sebagai Guru
Guru, ustadz, kiyai, atau apapun sebutannya da’i adalah pengajar, pendidik dan pembimbing masyarakat di dalam memahami ajaran agama. Sebagaimana seorang guru yang baik, da’i jelas memiliki kejujuran, kesabaran, ketelitian, dan keteladanan di dalam menurunkan ilmunya ke masyarakat. Begitulah metode Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. mendidik para sahabat ra. Beliau Sallallahu ‘alaihi wa sallam sangat santun dan hikmah dalam mengajarkan ilmunya. Belum pernah para sahabat diperlakukan kasar oleh Beliau. Beliau Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. selalu terbuka untuk menjawab berbagai pertanyaan yang diajukan oleh para sahabat radhiyallahu ‘anhum.
Bukti sejarah menjelaskan bahwa Rasulullah Sallallahu ‘alaihi wa Sallam. mampu mendidikmasyarakat jahiliyah menuju masyarakat yang cinta ilmiah. Maka dari itu, da’I yang berperan seperti layaknya seorang guru harus memperbanyak khazanah keilmuan baik ilmu keakhiratan maupun keduniawian.
Ø Da’i sebagai Refolusioner
Mendengar kata ‘refolusioner’ akan terbuka ingatan terhadap perjuangan dan pengorbanan para pembela negara. Mereka rela mengorbankan jiwa dan raga, bahkan harta mereka demi kemerdekaan dan kedaulatan negaranya. Para pahlawan tersebut layak diberi gelar refolusioner bangsa.
Namun, refolusioner yang dimaksudkan bukanlah sebatas perjuangan para pejuang seperti yang dipaparkan di atas. Para pahlawan atau dalam Islam disebut dengan mujahid merupakan bukti konkrit pembelaan harga diri suatu bangsa atau idiologi. Dan da’i mampu berperan sebagai refolusioner (penggerak perubahan) masyarakat menuju kebangkitan dan kejayaan umat. Hal ini dapat terbukti dari banyaknya para da’i yang berkecimpung di dunia politik dan mampu menjadi pemimpin perubahan dari masyarakat yang tertindas menuju masyarakat aman dan tentram di bawah naungan pemerintahan Islam.

DAFTAR PUSTAKA
Mubarak Ahmad, Psikologi Dakwah : Pustaka Firdaus, Jakarta, 2002
Hisham Altalib, Panduan Latihan Bagi Juru Dakwah, Media Dakwah, Jakarta, 1994.
Irwan Prayitno, Kepribadian Dai, Pustaka Tarbiyatuna, Jakarta, 2005.
Musthafa Ar-Rafi’I, Potret juru Dakwah, CV Pustaka Al- Kautsar, Jakarta Timur, 2002.
Musthafa Masyhur, Fiqh Dakwah I, Al-I’tishom cahaya umat, Jakarta, 2000.
Moh.Ali Aziz, Ilmu Dakwah, Prenada Media, Jakarta Timur, 2004
Said bin Ali bin Wahf Al-Qahthani, 9 Pilar Keberhasilan Da’i di Medan Dakwah, Pustaka Arafah, Solo, 2001.
Toto Tasmara, Menuju Muslim Kaffah : Menggali Potensi Diri, Gema Insani, Jakarta, 2000.

My 20th Birthday

Bismillahirrohmaanirrohim.... 
alhamdulillahirobbil 'alamiin... ya ALLAH, engkau masih memberiku kesempatan untuk menghirup udara pagi ini.
20 tahun sudah aq hirup udara segar tanpa membayar.
ya, tepat di hari inilah ulang tahunku yang ke 20, yang mungkin terlihat seperti biasanya. tapi bagiku ini adalah hari yang sangat spesial bagiku karena banyak kejadian indah yang terjadi di tahun ini.
karena, hari ulang tahunku kali ini bertepatan dengan tanggal 9 muharram, hari yang mana sebagian ummat muslim menjalankan ibadah puasa sunnah tasu'ah.
hari yang tepat bagiku untuk ber muhasabah, dan menjalankan ritual curhat melalui doa kepada yang maha kuasa. karena sebagai manusia, aq mempunyai banyak hutang kepada sang maha pencipta.
dalam doaku, aq tidak pernah menginginkan untuk panjang umur, karena ku tahu bahwa umurku telah tertulis di lauh al-mahfudh. dan aku tak punya hak untuk merubah ketetapan tersebut. 

yang aku inginkan adalah agar aku dapat selalu membahagiakan oRang" di sekitarku...dan memberikan yang terbaik buat mereka...aku bersyukur memiliki banyak sahabat yang bisa dijadikan tempatku mengadu...aku bersyukur mempunyai oRang tua yang masih perduLi kepadaku...dan oRang" yang menyayangi aku....
aq juga bersyukur telah menemukan cinta pertamaku, semoga dialah yang menjadi yang terakhir bagiku. meski q tak tahu kriteria sempurna itu seperti apa, tapi bagiku dia sudah lebih dari sempurna bagiQ, terima kasih ya ALLAH....
yang aku inginkan saat ini adalah agar aku bisa menjadi oRang yang lebih bijaksana dalam menghadapi hidup menjadi oRang yang tegar dan kuat dalam menghadapi semua permasalahan dalam hidup ini...

aku hanya ingin lebih dewasa dalam menjalani apa yang ada di dunia ini...dapat memberikan baik diantara yang terbaik untuk oRang tua..keLuarga..sahabat dan oRang yang aku sayang..walau itu memerlukan pengorbanan yang cukup besar...
 
disini...saat ini..tempatku merenung..di hari uLang tahunku...aku hanya ingin agar aku bisa lebih baik di banding tahun" sebelumnya..karena aku sungguh bersyukur...ULang Tahunku Tahun ini...diRayakan oLeh seLuruh dunia...15 desember 2010 / 09 muharram 1432 H...

Terimakasih Tuhan... 
kau memberikan aku suatu kebahagiaan yang amat sangat dan belum tentu bisa dialami oLeh semua Orang... 
kau memberiku kekuatan untuk melakukan hal yang mungkin tidak semua orang bisa lakukan.
kau memberiku kesabaran untuk menghadapi cobaan.
dan di usiaku yang ke 20 ini kau telah mempertemukanku dengan seseorang yang benar benar memberi warna dalam hidupku. yang mengajarkan kepadaku tentang kesabaran, pengertian, yang menunjukkan kepadaku arti cinta, arti kasih sayang. yang selalu memberiku semangat di saat ku lemah. semoga dialah orang yang kau tetapkan sebagai pendamping sisa hidupku yang tak mungkin ku ketahui akhirnya. semoga perlindunganMU selalu menyertainya. 
bantu aku untuk bisa menjadi lebih baik ya Tuhan.. di usiaku yang sekarang
bantu aku untuk membalas jasa mereka dengan sisa hidupku ini.... amiin


inspired by: my lovely ester 
 U make me rise when i fall

Apakah Tuhan Menciptakan Kejahatan???

sebuah kisah sederhana namun mempunyai arti yang sangat dalam jika kita bisa merenunginya...
Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswanya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang mahasiswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".
"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata mahasiswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan."
Mahasiswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Kekristenan itu adalah sebuah mitos.

Mahasiswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Mahasiswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada. Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa mahasiswa lainnya.

Mahasiswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada. Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Mahasiswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?"

Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak. Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak. Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya mahasiswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya. Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak. Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan. Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."

Profesor itu terdiam.
Nama mahasiswa itu adalah Albert Einstein.


sumber :http://artikel-motivasi.blogspot.com

Kehebatan Cinta


Pernahkan kamu merasakan, bahwa kamu sanggup melakukan apa saja
demi seseorang yang kamu cintai meski kamu tahu, ia takkan pernah peduli? Ataupun ia peduli dan mengerti tapi ia tetap pergi?

Pernahkan kamu merasakan Hebatnya Cinta?
tersenyum kala terluka, menangis kala bahagia,
bersedih kala bersama, tertawa kala berpisah?

Aku pernah tersenyum meski kuterluka,
karena kuyakin Allah tak menjadikannya untukku

Dan aku pernah menangis kala bahagia,
karena ku takut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja

Aku pernah bersedih kala bersamanya,
karena ku takut aku akan kehilangan dia suatu saat nanti

Dan aku juga pernah tertawa saat berpisah dengannya,
karena sekali lagi “cinta tak harus memiliki”
dan aku yakin Allah telah menyiapkan cinta yang lain untukku

Aku tetap bisa mencintainya, meski ia tak dapat kurengkuh dalam pelukanku,
karena memang cinta ada dalam jiwa, bukan dalam raga.***



sumber: sabarya.blogspot