MAKSUD DAN PENGERTIAN MOTIVASI.; Istilah motiv mengacu pada sebab atau mengapa seseorang berprilaku dan dari kata motiv inilah terbentuk kata motivasi yang mana motivasi tersebut mempunyai makna suatu pernyataan yang komplek di dalam suatu organism yang mengarahkan pada tingkah laku sesuatu atau perangsang. Bila di pakai dalam arti ini , maka motivasi akan meliputi segala aspek psikologi. Suatu organism yang di motivasi akan melakukan aktivitasnya secara lebih giat dan lebih efesien di bandingkan dengan organism yang beraktivitas tanpa adanya motivasi. Selain menguatkan organism, motivasi cenderung mengarah pada suatu tingkah laku tertentu.
Istilah motivasi sendiri baru digunakan pada awal abad ke dua puluh. Selama berates-ratus tahun pandangan utama para pakar filsafat dan teologi ialah bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang memilih tujuan dan menentukan sederetan perbuatannya secara bebas. Nalarlah yang menentukan apa yang dilakukan oleh manusia dan konsep motivasi tidaklah perlu tapi pada abad ke XVII para pakar filsafat mulai meninggalkan konsep rasional dan beralih menganut pandangan mekanistik tentang prilaku.
Dan selama tahun 1950-an, para psikolog mulai meragukan dorongan dari motivasi sebagai penjelasan tentang semua jenis prilaku manusia. Bagi mereka organism tidak di dorong untuk beraktivitas oleh dorongan internal semata-mata, stimuli eksternal yang di sebut insentif juga memegang peranan penting dalam menggugah prilaku. Motivasi akan di fahami secara baik sebagai interaksi antara stimuli dalam lingkungan dan keadaan fisiologi dari organism tersebut.
Pendekatan yang lebih baru tehadap teori motivasi ini mefokuskan perhatian pada peran insentif, yaitu keadaan lingkungan yang menjadi motivasi bagi organism. Suatu insentif positif menggugah organism itu untuk medekatinya dan insentif negative mengarahkan prilaku kea rah menjahuinya. Seseorang yang merasa haus, insentif positifnya akan mencari sesuatu yang dapat menghilangkan rasa hausnya yakni berupa air. Insentif negative akan menjauhkan seseorang dari suatu benda atau situasi yang dapat mengakibatkan rasa sakit
PERAN MOTIVASI DALAM PROSES DAKWAH;Motivasi mengandung tiga komponen pokok, yaitu menggerakkan, mengarahkan dan menopang tingkah laku manusia. Motivasi mengarahkan tingkah laku individu kearah suatu tujuan, menguatkan intensitas dan arah dorongan-dorongan dan kekuatan individu tersebut. Tujuan motivasi bagi seorang da’i adalah menggerakkan atau memacu objek dakwah (mad’u) agar timbul kesadaran membawa perubahan tingkah laku sehingga tujuan dakwah dapat tercapai. Selanjutnya seorang da’i dituntut untuk mengarahkan tingkah lku mad’u sesuai dengan tujuan dakwah kemudian menopng tingkah laku mad’u dengan mencipatakan lingkungan yang dapat menguatkan dorongan-dorongan tersebut. DAN Penting bagi seorang da’i mengetaui motif-motif mendesak dari sasaran dakwahnya agar seorang da’i mampu menyesuaikan materi dakwah. Metode dakwah atau strategi dakwah yang tepat agar tujuan dakwah dapat tercapai..
Wood worth mengklasifikasikan motif menjadi un-learned motives dan learned motives. Unlearned motives adalah motiv yang timbul di sebabkan oleh kekurangan-kekurangan atau kebutuhan-kebutuhan tubuh, seperti rasa lapar, haus, sakit. Sedangkan learned motives dapat berupa perasaan suka dan tidak suka. Aspek ini meliputi motif-motif untuk mendekatkan diri dan menjauhkan diri dari sesuatu.
Sedangkan menurut Fillmore H. Sanford; Melihat asal kata motivasi, yaitu yang berarti gerakan karenanya ia mengatakan motivasi sebagai kondisi yang menggerakkan suatu organisme yang mengarah kepada tujuan
Dan masih banyak pendapat-pendapat para psikolog dalam memberikan pengertian dan teori-teori tentang sudut pandang motivasi. Dan di tinjau dari sudut asalnya, para psikolog menggolongkan motif yang ada pada diri manusia ke dalam motif biogenetis dan motif sosiogenetis, atau motif yang berkambang pada diri manusia yang berasal darin organismenya sebagai makhluk biologis dan motif yang berasal dari lingkungannya. Motif biogenetis merupakan motif yang berasal dari kebutuhan organisme tertentu demi kelanjutan kehidupanya secara biologis. Motif biogenetis ini bercorak universal dan kurang terikat pada lingkungan kebudayaan tampat manusia itu berada. Sedangkan motif sosiogenetis adalah motif yang dipelajari manusia berasal dari lingkungan kebudayaan tempat manusia itu berada. Motif sosiogenetis tidak berkembang dengan sendirinya tapi berdasarkan interaksi dengan orang lain atau lingkungan
Disamping motif biogenetis dan sosiogenetis, tedapat penggolongan motif untuk menjelaskan motif manusia sebagai makhlluk berketuhanan, yaitu motif teogenetis. Motif teogenetis berasal dari interaksi antara manusia dengan tuhannya. dalam hal ini WA. Gerungan mengatakan bahwa kepercayaan kepada tuhan yang maha gaib adalah suatu tenaga motivasi yang paling kuat dalam masyarakat karena hal itu pada umumnya merupakan sumber kedamaian yang tahan lama, suatu dorongan keinginan untuk mempercayai_Nya adalah kekuatan pendorong yang potensional dalam kehidupan manusia
Dalam proses dakwah, motivasi sangat besar pengaruhnya bagi perkembangan sentimen keagamaan dalam hidup kelompok, terutama di kalangan remaja. Sentimen keagamaan ini dapat berkembang bilamana didekati melalui sesuatu organisasi, klab-klab yang di jiwai dengan dakwah in Action dalam bentuk kegiatan seni budaya misalnya sandiwara, musik, keolahragaan, dan sebaginya)
By;
Δ HΔVEY CHOCKY HΔIKAL Δ J SSSSST…..
ini sekedar sharing aja n buat contoh makalah shob, hehehe
ini sekedar sharing aja n buat contoh makalah shob, hehehe
0 komentar:
Posting Komentar
Maaf Yach shob,mumpung mampir disini,kalo sempat, bOleh Nggak Aq Mnta KomentArnya??? :)